Minggu, 27 Maret 2016

Tebing Ciampea


Ciampea, 16 Maret 2016. Dijadwalkan untuk kami anggota penuh baru Wakaspala (Mahasiswa/I Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Pecinta Alam) untuk latihan panjat tebing. Persiapan alat pun mulai dilakukan satu hari sebelum hari H oleh kadiv peralatan yaitu saudara kami yang bernama David, seperti tali, carabiner, webbing, matras, dan peralatan yang lainnya.

Hari rabu pun tiba, kami berkumpul di Sekretariat Wakaspala pada pukul 06.00 WIB dan mengecek ulang peralatan yang akan dibawa. Setelah peserta sudah lengkap, kami memulai perjalanan dengan mengendarai motor sekitar pukul 06.30 WIB.

Setelah perjalanan sekitar 1 jam pun, kami sampai di tebing Ciampea. Lokasi tebingnya pun lumayan jauh, kami harus berjalan terlebih dahulu untuk sampai di lokasi.

Setelah sampai di lokasi, kami pun menyiapkan peralatan dan memasang harnest masing-masing untuk keselamatan. Kemudian kami melakukan pemanasan agar tidak terjadi cedera.

Satu persatu dari kami pun mulai memanjat tebing secara bergantian.

Waktu makan siang dan sholat duhur pun tiba. Kami pun beristirahat, sholat, dan makan siang bersama didekat tebing.

Pemanjatan pun dilanjutkan. Hingga tebing tertinggi pun dicapai oleh saudari kami yang bernama Septi.

Adapun hasil jepretan foto kami saat memanjat.





Minggu, 06 Maret 2016

Wakaspala Tinjau Terumbu Karang dan Mangrove

Hari itu, Sabtu, 27 Februari 2016. Kami BPH Mahasiswa Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Pecinta Alam (WAKASPALA) mengadakan kegiatan “Peninjauan Terumbu Karang dan Mangrove” di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan tindak lanjut dari kegiatan konservasi yang telah dilakukan oleh Wakaspala 1 tahun yang lalu. Adanya Divisi Konservasi yang ada di Wakaspala ialah sebagai bentuk kepedulin terhadap lingkungan yang ada di Kepulauan Seribu khususnya di Pulau Pari untuk memperbaharui ekosistem di Pulau Pari.

Perjalanan dimulai dari kampus kami, berkumpul sekitar jam 04.30 WIB dengan melakukan pengecekan barang bawaan. Lalu kami berangkat pukul 05.00 WIB dengan menumpangi bus STP Sahid tercinta. Karena masih terasa sangat pagi, sepanjang perjalanan menuju Pelabuhan Muara Angke kami hanya tertidur.

Kemudian, kami sampai di Muara Angke sekitar pukul 07.40 WIB. Sesampainya disana, kami menumpangi odong-odong yang biasanya digunakan untuk mengangkut gallon dan gas elpiji dengan biaya Rp 60.000,. Dan sampai di pintu masuk dermaga, kami langsung membeli tiket kapal untuk 8 orang dengan harga Rp 40.000 /orang. Setelah itu kami naik kapal yang sudah hampir penuh.

Kapal pun berangkat sekitar pukul 08.00 WIB. Di dalam kapal, kami merasa engab. Ombak pun mulai mengoyak-ngoyakan kapal yang kami tumpangi. Banyak penumpang yang merasakan mabok laut, termasuk kami hahaha…
Singkat cerita, kami sampai di Pelabuhan Pulau Pari sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah turun dari kapal, kami berjalan menuju kantor LIPI sekitar 2km dari Pelabuhan. Lumayan jauh yaaaaa…
Sesampainya di kantor LIPI, kami beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah. Setelah itu kami berjalan-jalan mengitari pinggir pantai dengan berfoto-foto. Padahal barang bawaan belum sempat dirapihkan ahaha..
Sekitar pukul 12.00 WIB, kami memutuskan untuk menyewa villa, karena cuaca tidak memungkinkan untuk kami bermalam di tenda. Kami menyewa villa tersebut seharga Rp 50.000 /orang yang merupakan harga untuk mahasiswa, itupun kami mendapat potongan harga, sehingga kami hanya membayar Rp 250.000 untuk 8 orang.
Fasilitas yang terdapat pada villa tersebut ialah 2 kamar tidur yang masing-masing kamar terdapat 6 kasur dan dilengkapi dengan 1 AC dan 1 kipas angin, 2 kamar mandi, dan 1 ruang tamu.

Setelah merapikan barang bawaan, kami pun merasa lapar dan memutuskan untuk masak mie. Dengan keadaan perut yang kenyang, kami pun segera tidur siang ahaha…


Waktu pun menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan itu tandanya air laut pun mulai surut. Dan berarti kita harus siap-siap menuju pantai untuk melakukan peninjauan terumbu karang dan mangrove. Kami menyewa peralatan snorkeling 3 paket seharga Rp 75.000. Tiap paket terdapat kacamata dan pelampung.
Lokasi untuk peninjauan terumbu karang pun cukup jauh. Kita harus berjalan dengan melewati banyak karang dan diharuskan untuk memakai sandal untuk menghindari luka dari sentuhan karang-karang. Selain itu, di pantai tersebut juga banyak terdapat bintang laut dan bulu babi. Maka dari itu lah kita harus berhati-hati agar tidak menginjak bulu babi tersebut.
Setelah kira-kira setengah jam lebih berjalan, kami pun sampai di lokasi peinjauan terumbu karang.

Tinggi air laut di lokasi sekitar pinggang orang dewasa. Tidak terlalu dalam memang, namun untuk mengukur ketinggian terumbu karang kami harus menyelam terlebih dahulu.
Kemudian hasil yang didapat dari pengukuran terumbu karang pada tahun ini ialah memiliki ketinggian 36 cm dengan diameter 60 cm dan dikategorikan tumbuh dengan baik.
Setelah puas menyelam, kami pun beranjak pergi menuju tepi pantai untuk mengukur pertumbuhan tanaman mangrove. Adapun hasil dari pengukuran tanaman magrove ialah memiliki rata-rata ketinggian 98 cm dari 60 cm pada tahun sebelumnya. Namun, jumlah tanaman mangrove yang Wakaspala tanam kini tinggal sejumlah 8 pohon dari 36 bibit dikarenakan faktor sampah dan faktor lainnya.
Sekitar pukul 17.30 WIB kami segera meninggalkan pantai untuk berbilas. Setelah berbilas kami menikmati sunset dipinggir pantai.
Rasa lapar melanda, setelah seharian puas bermain air di pantai, kini tiba waktunya kami untuk makan malam.
Setelah makan malam selesai, kami pun beranjak untuk tidur.

Keesokan paginya, kami berberes dan merapikan semua peralatan yang kami bawa. Bersiap-siap memakai baju pdh untuk mengambil foto sebelum pulang. Setelah itu kami menyerahkan goody bag dan plakat kepada Pak Mumu selaku pembimbing kami dalam kegiatan peninjauan ini sebagai rasa terimakasih dan rasa hormat kami.
Setelah penyerahan goody bag dan plakat, kami langsung menuju pelabuhan dengan berjalan kaki.
Inilah suasana di pelabuhan Pulau Pari.
Singkat cerita, sesampainya kami di Pelabuhan Muara Angke, kami menyewa angkot untuk mengantar kami kembali ke kampus. Kami tiba di kampus sekitar pukul 16.20 WIB

-Sekian-