UAS ku telah usai. UAS di semester pertama kuliah ini pun
telah sukses kami lewati. Kabar mendapat libur selama 2 bulan pun terasa nikmat
kami dengar. Saya dan teman-teman membuat rencana untuk melakukan “Trip to
Jogja” selama 1 minggu. Sebut saja mereka Rica, Siwi, Ika, Tisya, Sena dan
Wajir.
Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya. Nama Saya Dwi Rika Rahmawati, seorang Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Pondok Cabe yang memiliki kesempatan dapat study di Institusi tersebut dengan Program Beasiswa Unggulan. Saya tak menyangka dan merasa beruntung mendapat kesempatan tersebut. Alhamdulillah...
Lanjut...
Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya. Nama Saya Dwi Rika Rahmawati, seorang Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Pondok Cabe yang memiliki kesempatan dapat study di Institusi tersebut dengan Program Beasiswa Unggulan. Saya tak menyangka dan merasa beruntung mendapat kesempatan tersebut. Alhamdulillah...
Lanjut...
Waktu trip pun telah ditetapkan. Kami pun segera membeli
tiket kereta di Indomaret dekat kampus kami.
Dan saatnya pun tiba. Tepat tanggal 19 Januari 2016 pukul
19.00 WIB kami memulai perjalanan menuju Stasiun Pasar Senen menggunakan Grab
Car. Tiba di Stasiun sekitar pukul 21.00 WIB, masih ada waktu untuk mencari
makan karena kereta tujuan Wates berangkat pukul 23.30 WIB. Kami pun memilih
nasi goreng untuk menu Dinner.
Pukul 23.30 WIB pun tiba. Kereta pun mulai bergerak. Dan kami
menikmati perjalanan dengan tidur ehehe…
Sekitar pukul 06.30 WIB, kami pun sampai di Stasiun
Wates, Kulon Progo. Kami pun kelaparan, dan memangsa tukang bubur yang ada di
dekat Stasiun.
Setelah itu, kami naik angkutan umum menuju Desa Temon
yaitu kediaman mbahnya Siwi. Dengan biaya Rp 7.000 kami pun sampai di depan
gang rumah mbah. Suasana disana sangat sejuk, pemandangannya pun terasa
indah karena sejauh mata memandang, terhampar hektaran sawah yang berwarna
hijau yang tak bisa kami nikmati saat berada di Jakarta.
Kami pun sampai di rumah mbah. Di belakang rumah mbah pun terdapat sawah, kami pun tak segan-segan menuju sawah dan selfie di
tengah sawah haha.. Setelah itu, kami disuguhi makan siang oleh mbah,
setelah makan kami tidur pulas di teras rumah dengan nyenyak akibat terlalu
lelah saat berada di dalam kereta hehe..
Sore harinya, kami diajak oleh budenya Siwi ke Pantai
Glagah. Karena tidak terlalu jauh, kami pun mengendarai motor untuk menuju
Pantai tersebut. Selama perjalanan pun kami disambut dengan hujan yang lumayan
deras, karena tak sabar untuk sampai ke tempat tujuan, kami pun tetap meluncur
dan mengabaikan hujan tersebut.
Kami pun sampai di Patai Glagah. Cuacanya masih hujan,
ombak yang berderu kencang pun membuat kami tak segan untuk foto-foto di
pinggir Pantai.
Hari kedua, kami berniat untuk mengunjungi Daerah Gunung
Kidul. Disana banyak terdapat Pantai berpasir putih. Kami diantar oleh mobil
sewaan kami yang dikendarai oleh Mas Yanto. Pertama kami mengunjungi Pantai
Baron. Pantainya masih bersih dengan dikelilingi oleh tebing yang tinggi.
Setelah Pantai Baron, kami berpindah menuju Pantai Kukup
yang berlokasi tidak jauh dari Pantai Baron. Disana, banyak terdapat karang
laut yang diselimuti oleh rumput laut di sekitar pinggir pantai.
Tempat ketiga yaitu Pantai Krakal. Sama seperti Pantai
yang lainnya, lokasinya tidak terlalu jauh dari Pantai Kukup. Disana terdapat
ombak yang cukup besar. Kami mulai bermain basah-basahan dan bermain pasir.
Pantai terakhir yang kami kunjungi yaitu Pantai
Indrayanti, yang berlokasi tidak jauh pula dengan Pantai Krakal. Kami puas-puasin
bermain air dan pasir disana. Hingga sore tiba, kami menikmati indahnya Magic
Hour alias Sunset di Pantai tersebut. Setelah berfoto-foto dengan pemandangan
Magic Hour, kami baru mencari kamar mandi untuk membersihkan diri dari pasir
yang masih menempel.
Setelah lelah seharian main di Pantai, kami pun
memutuskan untuk kembali ke rumah. Namun, kali ini kami berpindah tempat
tinggal, yaitu ke rumah mbahnya Ika yang berada di daerah Bantul, Yogyakarta.
Sesampainya di rumah mbah, kami pun langsung rapi-rapi
dan beristirahat.
Hari ketiga liburan, kami memutuskan untuk tidak
berwisata kemana-mana. Kami pun berniat untuk mencuci baju karena stock baju
bersih yang kami bawa sudah semakin tipis hahaha…
Hari keempat, kami berencana untuk mengunjugi tempat
wisata Umbul Ponggok yaitu wisata kolam renang. Dengan mengandalkan mobil sewaan, yang dikendarai oleh seorang teman kami yang bernama Sena, kami pun sampai di Umbul Ponggok sekitar pukul 14.00 WIB. Disana kita dapat berenang
dengan bermacam-macam ikan dengan air yang tidak mengandung kaporit. Namun,
tidak sedikit diantara kami yang digigit ikan pada saat renang haha..
Semakin sore, disana semakin dingin. Sekitar pukul 16.00
WIB kami pun berbilas, karena kolam renang tersebut tutup pada pukul 17.00 WIB
dan kami juga takut rebutan kamar mandi ehehe..
Setelah bermain air di Umbul Ponggok, kami pun memutuskan
untuk mengunjungi Alun-alun Utara Yogyakarta. Kami tiba di Alun-alun sekitar
pukul 21.30 WIB. Disana kami berniat untuk mencoba menaiki sepeda sewaan yang
kami sebut “Odong-odong Warna-warni”. Kami menyewanya seharga Rp 70.000 untuk
2x putaran. Di dalam sepeda tersebut terdapat 4 gowesan dan 1 stir sepeda yang
berbentuk seperti stir mobil. Di dalam sepeda tersebut juga kita dapat memutar music
yang terdapat dalam alat kecil yang berbentuk seperti laptop.
Setelah puas mengelilingi Alun-alun, kami pun foto-foto
di atas sepeda tersebut.
Hari kelima, kami berwisata ke Kalibiru di daerah Wates, Kulon
Progo. Dengan tiket masuk seharga Rp 10.000 kami dapat menikmati indahnya
pemandangan dan sejuknya udara Kalibiru. Disana terdapat outbond dan terdapat 5
spot untuk berfoto yaitu spot pohon 1, spot pohon 2, spot pohon 3, spot pohon
panggung, dan spot flying fox. Namun, setiap spot menawarkan tarif yang berbeda
untuk sekedar berfoto. Kita pun memilih spot 2 untuk berfoto, dengan tarif Rp
10.000 kita dapat menikmati spot pohon selama 3 menit perorang. Di atas spot
pohon tersebut, kita dapat menikmati indahnya pemandangan Waduk Sermo dan
sekitarnya dari ketinggian.
Setelah berwisata ke Kalibiru, kami pun memutuskan untuk pulang ke
rumah mbah. Karna merasa kelelahan, kami langsung merebahkan tubuh ke lantai dan terlelap.
Sore harinya, karena merasa bosan dan tak ada kerjaan, kami memutuskan untuk mengunjungi Taman Monjali (Monumen Jogja Kembali). Kami on the way Monjali sekitar pukul 18.30 WIB. Dengan tiket seharga Rp 20.000, disana kami dapat menikmati pemandangan lampu-lampu lampion yang beranekaragam bentuk. Dan tak ketinggalan ada live music yang mengiringi kesunyian malam para pengunjung.
Setelah bosan, kami pun memutuskan untuk pulang. Sebenarnya masih belum puas, karena masih banyak tempat wisata di Jogja yang belum sempat kami kunjungi. Namun, apadaya waktu pengembalian mobil pun sudah mepet. Dan kami pun sudah tidak ada kendaraan untuk berwisata lagi. Huhuhu…
Sore harinya, karena merasa bosan dan tak ada kerjaan, kami memutuskan untuk mengunjungi Taman Monjali (Monumen Jogja Kembali). Kami on the way Monjali sekitar pukul 18.30 WIB. Dengan tiket seharga Rp 20.000, disana kami dapat menikmati pemandangan lampu-lampu lampion yang beranekaragam bentuk. Dan tak ketinggalan ada live music yang mengiringi kesunyian malam para pengunjung.
Setelah bosan, kami pun memutuskan untuk pulang. Sebenarnya masih belum puas, karena masih banyak tempat wisata di Jogja yang belum sempat kami kunjungi. Namun, apadaya waktu pengembalian mobil pun sudah mepet. Dan kami pun sudah tidak ada kendaraan untuk berwisata lagi. Huhuhu…
Hari keenam, waktunya kita belanja. Padahal uang pun tak seberapa.
Dengan modal sedikit nekat, kami mengunjungi malioboro dengan menggunakan Grab
Taksi. Setelah sampai malioboro, kami pun mulai memangsa oleh-oleh. Ada yang
mencari batik, daster untuk Ibu-ibu, totebag, sandal, dan apalah-apalah. Setelah
lelah berkelilingi, kami pun mampir di McD Mal Malioboro untuk sekedar minum.
Malam pun tiba. Senangnya bisa menikmati malioboro di malam hari. Kami
pun berfoto-foto di depan patung dan tulisan “Jl. Malioboro”.
Karena itu adalah malam terakhir kami berada di Jogja, kami pun
berniat untuk menghabiskan waktu di Tugu Jogja. Kami pun berjalan kaki dari
Malioboro ke Tugu Jogja dengan jarak sekitar 800 m.
Disana terdapat miniatur Keraton Jogja. Banyak juga para remaja
yang selfie di depan Tugu Jogja. Namunn, disana kami hanya duduk di teras dekat
miniatur sambil menikmati pemandangan lalu lintas perempatan Tugu Jogja di
malam hari.
Lalu, sekitar pukul 10.00 WIB kami pun pulang dengan menumpangi
Grab Taksi.
Hari ketujuh, yaitu waktunya kami kembali ke Jakarta. Sebelumnya,
kami kembali packing barang-barang. Tas dan koper pun bertambah besar dan berat
karena adanya tambahan oleh-oleh.
Waktu pun menunjukan pukul 13.00 WIB, kami pun bersiap-siap menuju
Stasiun Lempuyangan. Kami pun lagi-lagi menumpangi Grab Taksi. Kereta tujuan
Stasiun Senen pun berangkat pukul 14.30 WIB. Kami pun kembali menikmati
perjalanan dengan tidur ehehe…
Sekitar pukul 23.30 WIB kami pun tiba di Stasiun Senen. Dengan
rasa kelaparan, kami pun kembali ke rumah masing-masing dengan menumpangi Grab
Car.
-Sekian-
Playtech Casino and Games Review (2021) | Bonuses
BalasHapusPlaytech Casino and Games offers a new world of casino games, including the most popular and latest. With the site you can play slots, live casino, and video